Sunday, May 11, 2014

Peran Penting Orangtua dalam Mencerdaskan Anak


Kita sadar dan mengetahui bahwa anak-anak yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada kita sudah dibekali dengan potensi-potensi yang sangat penting untuk dikembangkan demi kesuksesan kehidupannya di masa mendatang. Potensi yang diberikan Tuhan itu tidak bisa kita biarkan begitu saja agar sang anak berkembang dengan sendirinya. Atau, kita biarkan saja potensi yang dahsyat itu sehingga tidak berkembang dan akhirnya malah berakibat menjadi tidak berguna sama sekali bagi kehidupan anak kita.
Di sinilah sesungguhnya dirasa perlu adanya pengasuhan dan pendidikan bagi anak-anak kita. Di sinilah sesungguhnya dibutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh bagi orangtua untuk bisa memberikan asuhan dan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Asuhan dan pendidikan yang baik sudah barang tentu tidak hanya disekolah, tetapi juga dalam lingkungan keluarga. 
Di sinilah sesungguhnya juga perlu ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan keluarga. Keseimbangan dalam arti pengembangan kecerdasan dan penerapan nilai yang diterapkan di sekolah berbanding lurus dengan pendidikan yang dibangun dalam keluarga. Bukan tidak sesuai atau malah bertentangan,  setidaknya bisa saling mengisi.
Di sekolah, misalnya, kecerdasan intelektual anak dikembangkan dengan memberikan tugas rumah agar anak lebih mengasah pengetahuannya, di rumah pun keluarga mendukung dengan memberikan suasana yang nyaman ketika jam belajar atau mendampingi sang anak mengerjakan pekerjaan rumah, bukan malah memutar televisi keras-keras atau hanya menunjukkan rasa marah ketika sang anak tidak bisa menyelesikan tugasnya. 
Di sekolah, misalnya, kecerdasan emosional dan sosial anak dikembangkan dengan cara berempati kepada temannya yang sedang susah dan memberikan bantuan, di rumah pun orangtua bisa mengajari hal yang sama, bukan malah menyuruh sang anak segera menutup pintu rapat-rapat ketika diketahui ada orang yang datang meminta sumbangan untuk pembangunan tempat ibadah atau untuk panti asuhan yatim piatu. Di sekolah, misalnya, kecerdasan spiritual anak dikembangkan dengan kesadaran sekaligus menunjukkan perilaku taat kepada Tuhan, di rumah pun semestinya orangtua melakukan hal yang sama, bukan hanya menyuruh anak untuk melakukan kewajiban kepada Tuhan, tetapi orangtua tidak memberikan teladan yang baik.
Oleh karena itu, peran orangtua memang tidak bisa dipandang ringan atau kecil dalam memberikan asuhan dan pendidikan bagi anak-anaknya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bukan hanya dipercayakan kepada sekolah yang favorit dan terbaik, tetapi di rumah pun perlu asuhan dan pendidikan yang baik. Di sekolah memang para guru bertanggung jawab mendidik anak-anak kita karena memang mendapatkan mandat dari kita selaku orangtua, namun ketika di rumah—dan hakikatnya—penanggung jawab bagi pendidikan anak-anak adalah kita, selaku orangtuanya. 
Sebab, yang mendapatkan amanat langsung dari Tuhan berkaitan dengan anak-anak adalah orangtuanya. Dengan demikian, hakikat diciptakannya manusia oleh Tuhan di muka bumi ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga dapat mengelola kehidupan ini dengan prestasi yang baik menuju kemakmuran dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Salam Keluarga Bahagia,
(by: Akhmad Muhaimin Azzet)

Sunday, July 14, 2013

TIPS RAWAT GIGI ANAK



Perawatan gigi anak perlu dibiasakan sejak dini

Kapan anak harus dibawa ke dokter gigi untuk pertama kali? Sebaiknya bawalah anak ke dokter gigi ketika gigi pertama mulai terlihat. Sebenarnya, calon gigi sudah mulai tumbuh di dalam gusi sejak ia masih belum dilahirkan. Namun, gigi pertama baru terlihat pada usia 6 bulan. Pada beberapa anak, gigi dapat muncul lebih awal yaitu usia 4 bulan atau malah terlambat.

Bila hingga berumur 1 tahun belum ada gigi yang terlihat, tetaplah bawa anak ke dokter gigi untuk memeriksakannya. Saat gigi pertama muncul inilah, perawatan gigi anak harus segera dimulai.
Sebelum gigi pertama muncul, bersihkan gusi sekali atau dua kali sehari. Caranya adalah menggunakan kain lap bayi yang bersih, lingkarkan ke jari telunjuk lalu usapkan pada gusi. Membersihkan gusi akan mencegah bakteri terkumpul di situ. Lalu setelah gigi pertama muncul, mulailah membersihkan gigi dengan sikat gigi.

Walaupun gigi susu akan lepas dan digantikan gigi permanen, gigi susu memegang peranan pada perkembangan wajah dan mulut. Kebiasaan mengunyah yang baik berpengaruh pada cara makan yang baik, dan kesehatan gigi berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Untuk itulah perawatan gigi anak diperlukan sejak awal.

Menghindari penumpukan gula

Karies adalah kerusakan gigi yang terjadi karena gula menempel pada gigi, yang kemudian akan membentuk asam perusak enamel gigi. Untuk mencegah karies, hindari penumpukan gula pada gigi. Susu mengandung gula, begitu pula permen dan makanan manis lainnya. Untuk anak yang masih harus tidur sambil mengulum botol susu, sebaiknya ganti susu dengan air putih selama tidur. Dan juga jangan mencelupkan empeng ke dalam madu atau air gula untuk dikulum ketika tidur. Perlahan-lahan, kebiasaan tidur ditemani empeng dan botol susu ini harus dikurangi, sehingga anak terbiasa tidur tanpa bantuan seperti itu.

Pemeriksaan gigi secara teratur

Perawatan gigi anak sehari-hari harus dibarengi dengan pemeriksaan gigi anak secara teratur. Perhatikan apakah pada gigi anak muncul plak berwarna coklat atau hitam, dan bawalah anak ke dokter gigi bila Anda menemukan hal ini. Bila tidak ada masalah pada gigi, bawa anak Anda ke dokter gigi minimal 1 tahun sekali untuk pengecekan rutin.

Dokter Amr Moursi, New York University, memberikan tips sederhana untuk perawatan gigi anak. Berikut ini adalah saran-sarannya :

Hindari transfer bakteri dari orang tua

Banyak kerusakan gigi anak yang diakibatkan karena transfer bakteri dari orang tua yang memiliki karies. Untuk menghindarinya, hindari penggunaan mug dan peralatan makan yang sama ketika makan. Jangan menjilat atau mengulum dot anak untuk membersihkannya.
Orang tua juga harus memiliki kebiasaan merawat gigi yang baik. Selain untuk menghindari transfer bakteri penyebab karies, anak cenderung mencontoh kelakuan dan kebiasaan orang tuanya.

Menyikat gigi secara teratur

Sikat gigi anak 2 kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Gunakan sedikit pasta gigi, kira-kira sebesar kacang polong untuk anak balita. Sebelum anak berusia 2 tahun, hindari pasta gigi yang mengandung fluoride karena takut tertelan. Sebagai gantinya, gunakanlah pasta gigi khusus untuk anak-anak.

Jadwal makan yang teratur

Dengan jadwal menyikat gigi yang teratur, aturlah juga jadwal makan, yaitu 3 kali makan utama dan 2 kali cemilan di antara ketiga makan utama tersebut. Dengan jadwal ini, anak tidak makan lagi setelah sikat gigi malam dan tidur dalam kondisi gigi bersih.

Tuesday, June 11, 2013

TIPS MENCETAK ANAK CERDAS DAN SHOLEH SEJAK DALAM KANDUNGAN



Setiap orang tentu ingin memiliki anak yang cerdas dan sholeh-sholehah. Cerdas artinya anak mempunyai daya nalar yang baik dan daya tangkap pengertian terhadap lingkungan, sementara anak sholeh artinya anak mempunyai perilaku yang mulia, berakhlak baik, berbudi luhur, dan lainnya.

Untuk mencapai hal itu tentu harus ada upaya lahir dan batin sejak ketika memilih pasangan hidup hingga hidup menjadi sepasang suami istri.

Usaha-usaha itu antara lain :

1. Memperhatikan Pola Makan Yang Sehat
    
Pengaturan pola makan yang baik sebelum melakukan hubungan suami istri yang menghasilkan janin, sangat besar sekali manfaatnya. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas sperma dan sel telur yang nantinya membentuk janin. 

Makanlah makanan yang kaya gizi, nutrisi yang cukup dan pola hidup sehat sehingga proses kehamilan akan berlangsung optimal. Jauhi makanan haram karena akan menghasilkan sperma dan sel telur yang tidak baik. Selain itu, seorang ibu hamil harus senantiasa sehat sehingga tidak akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungannya.

2. Ikhlas dan Banyak Bersyukur

Kehamilan adalah Anugerah Allah yang harus disyukuri. Artinya, Anda sedang diberi amanah oleh Allah berupa anak. Untuk itu, Anda harus banyak bersyukur atas karunia indah ini dengan cara berbuat baik dengan sesama seperti shodaqoh, beramal baik, dll. serta menjauhi perbuatan jelek, termasuk perilakuperilaku suami (calon ayah) agar menjauhi perbuatan jelek atau maksiat seperti menyakiti manusia maupun binatang agar si jabang bayi diajuhkan dari pengaruh-pengaruh buruk.

Terimalah kehamilan itu dengan ikhlas dan senang hati, yakni kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang tumbuh-kembang bayi tidak akan optimal.

3. Perbanyak Doa dan Dzikir

    Doa adalah manivestasi hubungan hamba dengan sang Khaliq Yang Maha Segalanya. Allah berjanji  siapa yang memohon kepadaNya, Dia akan mengabulkannya.

Berdoalah agar diberi kekuatan dan kemudahan dari sejak hamil hingga melahirkan. Berdoalah agar bayi yang dilahirkan nanti menjadi anak yang pintar, sehat, dan sholeh. Jangan lupa pula Doa Senggama yang dibaca suami istri setiap kali sebelum melakukan hubungan badan. 
"Dengan nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan itu dari anugerah (anak) yang akan Engkau berikan kepada kami."
4. Perbanyak Qiyamul Lail

Shalat malam terutama di sepertiga malam adalah sarana yang baik untuk menjalin hubngan dengan Allah. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari shalat malam, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Diantaranya akan memperkokoh keyakinan dan rasa percaya diri yang diperlukan untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga selama kehamilan dan persalinan.  

5. Banyak Membaca Al-Qur`an

Membaca Al-Quran selain dapat membuat tentram bagi orang yang membacanya juga orang yang mendengarnya. Terlebih bagi wanita hamil, ia sangat membutuhkan ketenangan dan kenyamanan saat menjalani hari-harinya.

Perlu diingat, ketidakstabilan emosi wanita hamil dapat melepaskan zat-zat negatif dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman, sehingga secara tidak sadar bayi akan ikut terstimuli dan menjadi tidak stabil.

Sebaliknya, menurut psikolog anak Dra. Surastuti Nurdadi, stimuli positif dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Apalagi pada usia kehamilan 20 minggu lebih, janin sudah dapat mendengar suara yang datang dari luar. Maka bacaan Al-Quran adalah sebaik-baik bacaan yang perlu diperdengarkan oleh janin, sehingga kelak ia akan terbiasa dengan bacaan Al-Quran.

Dengan usaha lahir batin diharapkan kita sebagai orang tua bisa mendapatkan anak-anak yang cerdas, sehat, dan sholeh-sholehah. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang jelek.

Dengan ikhtiar lahir dan batin secara maksimal semoga kita mendapatkan putra-putri yang kita idam-idamkan yakni putra-putri yang sehat, cantik dan tampan, cerdas, sholeh-sholehah yang berguna bagi kebaikan semua. Aamiin

Semoga bermanfaat...

Sunday, June 2, 2013

TIPS PENDIDIKAN ANAK USIA 6 TAHUN PERTAMA



Periode pertama dalam kehidupan anak (usia enam tahun pertama) merupakan periode yang amat kritis dan paling penting. Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periede ini, nanti akan tampak pengaruh- pengaruhnya dengan nyata pada kepribadiannya ketika menjadi dewasa. (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Muatstsirat as Salbiyah.)

Karena itu, para pendidik perlu memberikan banyak perhatian pada pendidikan anak dalam periode ini. Aspek-aspek yang wajib diperhatikan oleh kedua orangtua dapat kami ringkaskan sebagai berikut:

Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua, terutama ibu. 
Ini perlu sekali, agar anak belajar mencintai orang lain. Jika anak tidak merasakan cinta kasih ini, maka akan tumbuh mencintai dirinya sendiri saja dan membenci orang disekitamya. 

"Seorang ibu harus menyadari bahwa tidak ada suatu apapun yang mesti menghalanginya untuk memberikan kepada anak kebutuhan alaminya berupa kasih sayang dan perlindungan. Dia akan merusak seluruh eksistensi anak, jika tidak memberikan haknya dalam perasaan-perasaan yang dikaruniakan Allah dengan rahmat dan hikmah-Nya dalam diri ibu, yang memancar dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhan anak." (Muhammad Quthub,Manhaiut Tarbiyah Al Islamiyah, juz 2.)

Maka sang ibu hendaklah senantiasa memperhatikan hal ini dan tidak terlalu sibuk dengan kegiatan karir di luar rumah, perselisihan dengan suami atau kesibukan lainnya.

Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya. Kami kira, ini bukan sesuatu yang tidak mungkin. Telah terbukti bahwa membiasakan anak untuk menyusu dan buang hajat pada waktu-waktu tertentu dan tetap, sesuatu yang mungkin meskipun melalui usaha yang berulang kali sehingga motorik tubuh akan terbiasa dan terlatih dengan hal ini. Kedisiplinan akan tumbuh dan bertambah sesuai dengan pertumbuhan anak, sehingga mampu untuk mengontrol tuntutan dan kebutuhannya pada masa mendatang.

Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya.
Yaitu dengan menetapi manhaj Islam dalam perilaku mereka secara umum dan dalam pergaulannya dengan anak secara khusus. Jangan mengira karena anak masih kecil dan tidak mengerti apa yang tejadi di sekitarnya, sehingga kedua orangtua melakukan tindakan-tindakan yang salah di hadapannya. Ini mempunyai pengaruh yang besar sekali pada pribadi anak. "Karena kemampuan anak untuk menangkap, dengan sadar atau tidak, adalah besar sekali. Terkadang melebihi apa yang kita duga. 

Sementara kita melihatnya sebagai makhluk kecil yang tidak tahu dan tidak mengerti. Memang, sekalipun ia tidak mengetahui apa yang dilihatnya, itu semua berpengaruh baginya. Sebab, di sana ada dua alat yang sangat peka sekali dalam diri anak yaitu alat penangkap dan alat peniru, meski kesadarannya mungkin terlambat sedikit atau banyak.

Akan tetapi hal ini tidak dapat merubah sesuatu sedikitpun. Anak akan menangkap dan akan meniru secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran purna segala yang dilihat atau didengar di sekitamya." (Ibid.)


Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya. Antara lain: 

  • Dibiasakan mengambil, memberi, makan dan minum dengan tangan kanan. Jika makan dengan tangan kiri, diperingatkan dan dipindahkan makanannya ke tangan kanannya secara halus.
  • Dibiasakan mendahulukan bagian kanan dalam berpakaian. Ketika mengenakan kain, baju, atau lainnya memulai dari kanan; dan ketika melepas pakaiannya memulai dari kiri.
  • Mencegah tidur tertelungkup dan dibiasakan tidur dengan miring ke kanan.
  • Dihindarkan tidak memakai pakaian atau celana yang pendek, agar anak tumbuh dengan kesadaran menutup aurat dan malu membukanya.
  • Dicegah menghisap jari dan menggigit kukunya.
  • Dibiasakan sederhana dalam makan dan minum, dan dijauhkan dari sikap rakus. 
  • Cegah bermain dengan hidungnya.
  • Dibiasakan membaca Bismillah ketika hendak makan.
  • Dibiasakan untuk mengambil makanan yang terdekat dan tidak memulai makan sebelum orang lain. 
  • makan dengan baik.
  • Tidak memandang dengan tajam kepada makanan maupun kepada orang 
  • Dibiasakan tidak makan dengan tergesa-gesa dan supaya mengunyah makanan dengan baik
  • Dibiasakan memakan makanan yang ada dan tidak mengingini yang tidak ada.
  • Dibiasakan menjaga kebersihan mulut dengan menggunakan siwak atau sikat gigi setelah makan, sebelum tidur, dan sehabis bangun tidur.
  • Dididik untuk mendahulukan orang lain dalam makanan atau permainan yang disenangi, dengan dibiasakan agar menghormati saudara-saudaranya, sanak familinya yang masih kecil, dan anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu makanan atau permainan.
  • Dibiasakan mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengulanginya berkali-kali setiap hari.
  • Dibiasakan membaca "Alhamdulillah" jika bersin, dan mengatakan "Yarhamukallah" kepada orang yang bersin jika membaca "Alhamdulillah".
  • Dibiasakan supaya menahan mulut dan menutupnya jika menguap, dan jangan sampai bersuara
  • Dibiasakan berterima kasih jika mendapat suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit.
  • Tidak memanggil ibu dan bapak dengan namanya, tetapi dibiasakan memanggil dengan kata-kata: Ummi (Ibu), dan Abi (Bapak).
  • Ketika berjalan jangan mendahului kedua orangtua atau siapa yang lebih tua darinya, dan tidak memasuki tempat lebih dahulu dari keduanya untuk menghormati mereka.
  • Dibiasakan berjalan kaki pada trotoar, bukan di tengah jalan.
  • Tidak membuang sampah di jalanan, bahkan menjauhkan kotoran darinya. 
  • Mengucapkan salam dengan sopan kepada orang yang dijumpainya dengan mengatakan "Assalamu 'alaikum" serta membalas salam orang yang mengucapkannya. Atau sapaan selamat pagi, selamat siang, dst.
  • Diajari kata-kata yang benar dan dibiasakan dengan bahasa yang baik.
  • Dibiasakan menuruti perintah orangtua atau siapa saja yang lebih besar darinya, jika disuruh sesuatu yang diperbolehkan.
  • Bila membantah diperingatkan supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela, jika memungkinkan. Tapi kalau tidak, dipaksa untuk menerima kebenaran, karena hal ini lebih baik daripada tetap membantah dan membandel.
  • Hendaknya kedua orangtua mengucapkan terima kasih kepada anak jika menuruti perintah dan menjauhi larangan. Bisa juga sekali-kali memberikan hadiah yang disenangi berupa makanan, mainan atau diajak jalan-jalan.
  • Tidak dilarang bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir dan permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan bajunya kotor. Karena permainan pada periode ini penting sekali untuk pembentukan jasmani dan akal anak.
  • Dibiasakan menghormati milik orang lain, dengan tidak mengambil permainan ataupun makanan orang lain, sekalipun permainan atau makanan saudaranya sendiri. 

Semoga bermanfaat..:)

Monday, May 27, 2013

TIPS MEMPERKAYA BAHASA BAYI




Meskipun usianya masih bayi, tetapi soal memperkaya bahasa tetaplah bisa dilakukan. Berikut tips untuk menambah kecerdasan bayi dengan memperkaya bahasanya:

1. Lihat dan bicarakan buku bergambar bersama-sama
Pilihlah buku-buku yang merangsang dan mendorong bayi mengingat nama-nama dengan menunjuk gambar dan mengatakan “apa ini?” Bila perlu, saat menunjukkan gambar benda di buku sambil menunjuk benda aslinya, misal bola.

2. Perluaslah kata-kata dan gerak isyarat 
Jika si kecil menunjuk seekor Kucing,maka jawablah, “itu namanya Kucing.” Tambahkan pula panggilan untuk Kucing, “Puuss...meong...” misalnya. Beri nama sebanyak mungkin pada benda atau orang sambil menambahkan keterangan yang khas supaya ia semakin terbiasa mendengar dan mencoba memahami.

3. Lakukan permainan kata-kata dan menyayikan lagu dengan menggunakan gaya
Pelajaran bahasa jadi lebih menyenangkan dengan lagu dan gaya. Ajarkan lagu seperti “topi saya bundar” atau “dua mata saya” dan sebagainya, disertai dengan gerakan yang sesuai dengan syair lagunya, diharapkan bayi akan mempelajari dan menghafalnya dengan cepat.

4. Katakan apa yang sedang anda lakukan
Setelah memberitahukan ke si kecil tentang tahapan penggantian popok atau memandikan, teruskan obrolannya, misal “Sekarang sikat giginya.." Sekarang kita cuci tangan ade….” dan seterusnya.

5. Berbicara dengan bayi dalam kalimat tanya
Si kecil sepertinya menikmati nada dan intonasi suara ketika anda atau orang di dekatnya mengajukan pertanyaan. Kalimat tanya menandakan bahwa anda menerima tanggapan darinya, dan dia biasanya menjawabnya. Misalnya mana sepatunya ade`, dan biasanya si kecil akan mencari dan menunjukkan tempat sepatunya ketika dia menemukannya.

6. Beri pilihan kepada buah hati
Misal, “Ade`mau apel atau jeruk?” Hal ini akan mendorongnya untuk menjawab dan merangsang untuk mengambil keputusan, selain mengingatkan untuk membedakan dua buah benda.

7. Lakukan kontak mata dan sebut bayi anda dengan namanya
Kontak mata bermanfaat untuk mempertahankan perhatiannya, dan memanggil namanya, mengajarkan pada si kecil untuk menggunakan nama ketika berbicara dengan orang lain.

8. Perbaiki ucapan bayi dengan tenang
Tujuan utama dari bahasa bayi adalah untuk mengkomunikasikan ide, bukan kata-kata. Adalah penting bagi anak batita untuk berbicara dalam bahasa bayi dan bereksperimen dengan suaranya tanpa campur tangan pihak lain untuk menyempurnakan. Bila anda merasa bayi anda memiliki masalah dengan kata-kata tertentu, anda harus berusaha untuk seringkali mengulang suara itu, dan tingkatkan motivasi anak anda untuk menirukan.